Alhamdulillah...
Seolah-olah tersedar dari lamunan panjang
Rupa-rupanya diri sendiri yang tersasar jauh
Ya Rabbul Izzati
Rupanya cinta teragung dariNya
Tidak akan pernah berpaling untuk hambanya yang lemah ini
Entri disini nukilan pencari redha illahi
Membuka mata hati mengenal erti bersyukur
Pada limpahan nikmat yang diberi
Apabila direnung, dihayati dan difahami
Maka bertamulah kesimpulan dalam diri
Sejauh mana tahap kesyukuran di dalam diri
Apabila direntap ketenangan dan kebahagian
Diri mula mengaduh keluhan panjang
Merembeskan emosi kerunsingan dan kesugulan
Mengharapkan belas ihsan manusia supaya menyambut tangan yang terkapai
Dimana Yang Esa di dalam hati?
Dimana kekasihNya di dalam diri?
Jadi malu pada keterangan sendiri apabila memikirkan perbuatan sendiri
Syukur telah tiada yang ada hanya pertikaian jiwa
Jauhnya diri ini dilalukan
Jalan bersimpang siur juga yang dilalui
Walhal sudah terbentang luas jalan keberkatan
Allahu Allah
HambaMu in hanya butuh dokonganMu
Supaya terus sedar dan tegar menjalani kehidupan dunia sementara
Supaya tidak dikaburi cinta dunia
Supaya hati terus bersyukur
Supaya hati terus dengan kemurnian
Supaya jiwa terus tenang
Tersentap hati terpana jiwa
Tatkala meneliti kitab panduan hidup
"Nikmat mana lagi yang hendak kamu dustakan"
Rasa terpukul...
Syahdu menyelubungi diri..
Sudah lama menata kehidupan dunia
Tetapi masih tidak mampu mengenal
Yang mana kaca dan yang mana permata..
Ya allah
Engkau yang memegang hati-hati kami
Janganlah engkau palingkan hati kami dari redhaMu..
Tuntunlah kami...
Ampunkanlah kami...
Hanya engkau tempat kami bergantung harap..
Doa sematan jiwa:
"Semoga abid terus bersangka baik dengan Allah dan bersangka baiklah abid dengan manusia"
Ameen..
Hamba Yang Lemah TanpaNya
ABID MARHAEN